Perkembangan Islam di Turki: Sebuah Sejarah
Perkembangan Islam di Turki: Sebuah Sejarah

Perkembangan Islam di Turki: Sebuah Sejarah

Islam telah tumbuh dan berkembang di Turki sejak abad ke-7 hingga sekarang. Selama sejarah ini, agama ini telah menjadi bagian penting dari identitas dan budaya di seluruh negara ini. Di bawah ini, kami akan mengambil pandangan lebih dekat tentang bagaimana agama ini telah berkembang dan mengubah Turki dari masa ke masa. Kami akan berfokus bagaimana pemerintah imperial Ottoman telah memainkan peran yang penting dalam pengembangan, penyebaran, dan juga promosi agama ini melalui dasar-dasar yang ia tetapkan, serta bagaimana agama telah terus berkembang dan beradaptasi di Turki selama masa kejayaannya.

1. Sejarah Perkembangan Islam di Turki

Islam telah tumbuh di Turki sejak abad ke-7. Sejak pertengahan abad ke-11, mayoritas penduduk Turki telah menerima Islam sebagai agama resmi. Dalam sejarahnya, agama ini telah mengalami beberapa perubahan dan memiliki berbagai cabang. Mari lihat lebih dekat beberapa fakta penting:

  • Tahun 1839: Abdulmecid ditahbiskan sebagai Sultan pertama yang menerima dan melindungi Semua Cabang Islam
  • Tahun 1912: Diikuti oleh pindahnya Kemal Atatürk, sebuah revolusi nasional dikenal sebagai Atatürk Reformasi mengubah Turki ke negara yang lebih moderat dalam pandangan dan praktek agama.

Debat mengenai Islam dan bagaimana menggabungkannya dengan sekulerisme modern telah menjadi topik hangat yang memecah Turki melalui generation selama bertahun-tahun. Walter F. Weiker menjelaskan bahwa dengan kenaikan paham Islam sebagai reaksi terhadap ketidakberdayaan dan depresi, generasi muda di Turki kembali ke norma agama, dan ini melahirkan eskalasi mulai tahun 1998.

Selama Abad ke-20, Turki telah mengembangkan pendidikan Islam yang mendalam, dengan kurikulum yang mencakup pelajaran seperti sejarah, teologi, ahwal syakhsi dan syariah. Pengaruh Islaminan perlahan-lahan meningkat dalam kebudayaan Turki, dan sejak tahun 90an, penting bagi warga Turki untuk kembali ke kebiasaan ajaran Islam sebagai norma utama secara kultural.

2. Konflik Benturan Ideologi di Turki

Tantangan mulai muncul. Kisah mencatatkan episode yang berkembang sejak 1991. Tindakan neoliberal yang sengaja dipromosikan oleh departemen pemerintah dan Bank Dunia memunculkan gejolak sosial dan pemogokan besar-besaran. Pergeseran seperti ini menimbulkan penolakan dari masyarakat Turki. Ekspansi kapitalisme yang dipaksakan tersebut merusak pandangan-pandangan komunal dan kebangkitan hak-hak antagonis bagi orang-orang miskin dan penduduk di pedesaan.

Keterbatasan pemerintah mengurus kemiskinan, ketimpangan ketenagakerjaan dan perluasan minat yang disebabkan kebijakan ekonomi telah terbawa semakin jauh rotasi konflik yang disebabkan ideologi. Konflik ideologi di Turki, terdiri dari:

  • Gemetar antara benturan antara sekuler modernis dan para fundamentalis Islam,
  • Perang gerilya yang dilancarkan Oleh Partai Kebebasan dan Solidaritas (PKK) melawan pemerintah Turki,
  • Perang hingga mati dengan Partai Pekerja Kurdi untuk mendapatkan hak teritorial dan bahasa Kurdi,
  • Tindakan militer Turki di wilayah Syria.
Artikel Populer :   Ini adalah tampilan (tak resmi) pertama kami di Xiaomi Mi Band 8

Perpecahan sosial yang dihasilkan dari konflik ideologi di Turki berhubungan dengan kelompok masyarakat yang berada di perbatasan wilayah. Di antara tindakan-tindakan yang berbeda, konflik ideologi ini juga memiliki keterkaitan dengan isu identitas etnis, nasional dan budaya. Hasil akhirnya meningkatnya seperangkat kebijakan dan tindakan di jantung Turki yang memadu kesinambungan berbagai konflik.

Pemerintah Turk mengharuskan seleksi yang ketat untuk mencegah konflik berlarut-larut di tanah Turki. Beberapa usaha telah dilakukan oleh Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Namun upaya-upaya yang telah dicapai pun masih belum cukup untuk melawan fenomena ketegangan ideologi di tanah Turki.

Konklusi: Konflik ideologi di Turki menimbulkan tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat. Dampaknya dapat diikuti dengan tindakan yang lebih lanjut. Hal ini agar dapat memungkinkan pengawasan baru atas isu-isu strategis yang dapat ditelusuri dan diterapkan untuk mencegah konflik berlarut-larut.

3. Kuasa Politik dan Masalah Keagamaan di Turki

Keagamaan di Turki selama bertahun-tahun telah menjadi isu yang sangat sensitif. Partai politik di negara ini telah lama bersaing untuk mencari cara paling efektif untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dan liberalisme dalam sistem politik Turki. Hal ini menyebabkan tekanan politik yang meningkat pada tingkat Nasional dan Internasional.

Banyak partai yang berbeda memiliki ideologi agama yang berbeda di Turki. Beberapa partai politik menekankan komitmen mereka untuk memperkuat silsilah suci agama di Turki, sementara partai lain lebih pro-liberal yang berfokus untuk membangun ideologi sekuler dan demokrasi. Hal ini membuat keseimbangan antara kuasa politik dan kegiatan agama menjadi hal yang sering diperdebatkan.

Falsafah politik di Turki cenderung menekankan pemisahan rohani dan pemerintahan. Ini membuat perseteruan antara partai-partai politik yang diwarnai oleh perbedaan ideologi. Hal ini bahkan membawa pada pemenuhan pesan-pesan ekstremis yang bertujuan untuk mengembangkan ideologi tertentu. Pada beberapa titik, partai politik bertarung untuk menentukan kontrol atas masalah keagamaan di Turki.

Di satu sisi, partai politik di Turki fokus pada pengembangan ideologi liberal, termasuk pengaturan hak pribadi dan masyarakat dalam pandangan agama. Di sisi lain, ada kelompok yang fokus pada pelestarian nilai-nilai tradisional agama untuk membentuk dan meregulasi sistem politik Turki. Kompromi antara kedua pendekatan ini telah menjadi hal yang sangat sulit bagi para pembuat kebijakan untuk mencapai.

Artikel Populer :   Sesuaikan tata letak kamu dengan setengah dari pengelola Mac praktis ini

Meskipun distribusi kuasa politik sudah berubah-ubah sejak banyak generasi, masalah keagamaan di Turki tetap menjadi isu yang sangat kompleks dan tetap sensitif. Ideologi sekuler telah mulai mengkristal selama beberapa tahun terakhir, tetapi masalah keagamaan masih menjadi hal yang sangat penting bagi para politisi Turki. Keberhasilan mereka untuk membentuk beberapa kesepakatan tentang apa yang dianggap sebagai masalah kebijakan keagamaan, dan bagaimana cara yang paling baik untuk menyikapi mereka akan menentukan seberapa sukses Turki dalam menyeimbangkan agama dan masalah politiknya.

4. Peranan Para Ulama dan Tokoh Sufi dalam Memperkuat Islam di Turki

Kedatangan Islam di Turki memainkan peranan besar dalam pembentukan masyarakat dan budaya Turki yang kini. Islam telah menjadi agama rasmi yang diterima oleh pemerintah Turki, dan dalam beberapa hal mempengaruhi struktur sosial dan politik masyarakat di sana. Para ulama dan tokoh sufi turut memainkan peranan utama dalam penyebaran agama ini di Turki.

  • Para Ulama – Para ulama dari Turki telah banyak berkongsi ilmu pengetahuan dan maklumat tentang agama melalui kuliah-kuliah yang dianjurkan. Mereka menyampaikan terma dan konsep-konsep Islam ke masyarakat, yang membina asas untuk epistemologi Islam di Turki. Selain itu, mereka turut mengajar etika dan akhlak Islam di sekolah-sekolah dan kumpulan perkumpulan. Mereka juga boleh mengeluarkan fatwa dan pandangan mereka melalui portal rasmi agama.
  • Tokoh Sufi – Tokoh Sufi telah banyak berkontribusi dalam penyebaran ajaran Islam di Turki. Mereka menggalakkan pemeluknya untuk hidup menurut garis panduan agama. Selain itu, Tokoh Sufi juga menganjurkan tugu-tugu perayaan, sambutan dan pekan Agama dari masa ke masa. Mereka juga dikenali untuk sifat toleransi dan penerimaan mereka yang melebihi batas agama; yang membantu dalam menyebarkan keyakinan ajaran agama secara berterusan.

Kedua-dua pasukan penting ini berjaya menggerakkan pemikiran dan budaya masyarakat Turki. Mereka telah menghasilkan karya-karya ilmiah terkenal seperti buku-buku tentang hukum, sejarah dan sains, yang kekal sepanjang masa. Buku-buku ini menjadi asas pengetahuan bagi komuniti masyarakat dan para ulama Turki, dan telah menjadi amanah kepada penulisan yang lebih dalam mengenai ajaran Islam. Bila bercakap mengenai , ini tidak boleh diabaikan.

Kedua-dua pasukan penting ini telah berkongsi ilmu pengetahuan dan mengajar tentang etika dan akhlak Islam, yang membina asas untuk penyebaran agama ini. Melalui lukisan, doa dan ibadah saling bertukar, para tokoh sufi dan ulama telah memaafkan dan mendamaikan dunia Turki, dan memperkuatkan ajaran agama. Sebagai masyarakat Islam, kita wajar merayakan perjuangan tersebut dan meneruskan usaha untuk memperkuat ajaran ini di Turki.

Artikel Populer :   Apakah kamu masih menggunakan desain Gmail "lama"? Waktumu habis.

5. Perspektif Ke depan: Masa Depan Perkembangan Islam di Turki

Turki selama berabad-abad telah menjadi pusat peradaban Islam yang besar dan menyebarkan kebijakan dan teologi secara luas di seluruh dunia. Pertumbuhan dan kemajuan selama bertahun-tahun menjadikan Turki sebagai salah satu negara paling dinamis dan berkembang di dunia. Namun, ini memicu masalah baru yang memiliki beberapa efek pada masa depan perkembangan Islam di Turki.

Salah satu masalah kritis di masa depan adalah keterlibatan Turki dengan negara-negara di timur tengah dan barat. Untuk bisa menjadi yang terdepan dalam teologi dan kebijakan Islam, Turki harus memastikan bahwa mereka mempertahankan kesetaraan dengan seluruh negara terlibat. Ini akan mengharuskan Turki untuk menemukan solusi yang berlandaskan kerangka yang hukumnya baik dan stabil.

Di samping itu, di masa depan kita juga menghadapi tantangan kerentanan intern. Tidaklah realistis untuk terus mempertahankan pandangan murni dan konservatif dalam perdebatan ilmiah. Turki harus mempertahankan pandangan-pandangan liberal di Alkitab dan teologi Islam. Dengan demikian, mereka dapat menyajikan pandangan yang lebih beragam dan memungkinkan untuk kontrol terhadap pandangan antarkeagamaan.

Dengan demikian, ada beberapa tantangan di masa depan untuk mengembangkan dasar-dasar teologis dan kebijakan untuk perkembangan Islam di Turki. Turki harus memastikan bahwa seluruh kebijakan yang mereka tawarkan dipahami dan berlaku secara umum tanpa implikasi yang tidak diinginkan. Selain itu, juga penting bagi Turki untuk terus mengakomodasi pandangan agama lain dalam isu-isu yang berlaku dan memungkinkan adanya kerjasama di antara pemeluk beragam agama demi menumbuhkan kebajikan global.

  • Turki harus mencari solusi berdasarkan kerangka hukum yang tidak berubah di timur tengah dan barat.
  • Turki harus menjaga keseimbangan antara pandangan liberal dan konservatif dalam praktek teologis mereka.
  • Terus mendorong adanya kerjasama antarkeagamaan dan akomodasi dari pandangan agama lain.

Turki memang telah berhasil mempertahankan citra nasional dan memilliki masyarakat multi-etnis meskipun perubahan sejarah dan politik lokal. Melalui telaah ini, kita dapat melihat betapa pentingnya sejarah kita dalam mengakar kembali akar-akarnya, yang dalam hal ini adalah perkembangan budaya dan agama Islam yang telah tercipta dalam masyarakat Turki – dan kita pun dapat memahami bagaimana Turki berdiri di puncak ketinggian andalannya sekali lagi. Terima kasih sudah membaca.