Ya, Apple juga akan “memalsukan” foto yang diperbesar di iPhone 15, tetapi sejauh mana hasilnya?
anda boleh jadi sudah menonton informasi primer minggu ini tentang Samsung Galaxy S23 Ultra melakukan pengambilan apa yang disebut foto bulan “palsu”. semenjak S20 Ultra, Samsung sudah memiliki fitur yang disebut Zoom Ruang yang menggabungkan zoom optik 10X dengan zoom digital masif buat mencapai zoom 100X gabungan. Dalam bidikan pemasaran, Samsung sudah memperlihatkan ponselnya melakukan pengambilan foto bulan yang nyaris sejernih kristal, serta orang yang mempergunakan sudah melakukan hal yang sama pada malam yang cerah.
Tetapi seorang Redditor sudah memberi bukti bahwa Space Zoom Samsung yang luar biasa mempergunakan sedikit tipu daya. ternyata saat melakukan pengambilan foto bulan, Scene Optimizer bertenaga AI Samsung melakukan banyak pekerjaan berat supaya dapat dilihat seperti bulan difoto dengan teleskop resolusi tinggi daripada smartphone. Jadi ketika seseorang memotret bulan, entah itu di langit ataupun di layar komputer seperti di postingan Reddit, mesin komputasi Samsung melakukan pengambilan alih serta melakukan penghapusan kawah serta garis yang terlewatkan oleh kamera.
Dalam postingan lanjutan, mereka memberi bukti tanpa keraguan bahwa Samsung memang menambahkan gambar “bulan” ke foto buat membikin bidikan lebih jelas. Seperti yang mereka jelaskan, “Modul computer vision/AI mengenali bulan, anda melakukan pengambilan gambarnya, serta pada titik ini, jaringan saraf yang dilatih pada gambar bulan yang tak terhitung jumlahnya mengisi detail yang tidak tersedia secara optik.” Ini sedikit lebih “palsu” daripada yang diberikan izin Samsung, tetapi masih banyak yang bisa diharapkan.
Bahkan tanpa pekerjaan detektif, sudah cukup jelas bahwa S23 tidak dapat secara alami memotret bulan dengan tajam. sementara Samsung mengklaim pemotretan Space Zoomed mempergunakan S23 Ultra “mampu menangkap gambar dari jarak 330 kaki yang luar biasa,” bulan berjarak nyaris 234.000 mil, ataupun sekeliling 1.261.392.000 kaki. Itu juga seperempat ukuran bumi. lagi pula, smartphone tidak memiliki permasalahan melakukan pengambilan foto gedung pencakar langit yang tajam lebih dari 330 kaki jauhnya.
Tentu saja, jarak bulan tidak menceritakan keseluruhan cerita. Bulan pada dasarnya adalah sumber cahaya dengan latar belakang gelap, sehingga kamera membutuhkan sedikit bantuan buat menangkap gambar yang tajam. Begini cara Samsung menjelaskannya: “Saat anda melakukan pengambilan foto bulan, sistem kamera perangkat Galaxy anda akan memanfaatkan teknologi AI berbasis pembelajaran mendalam ini, serta pemrosesan multi-bingkai buat lebih meningkatkan detail. Baca terus buat mempelajari lebih lanjut tentang berbagai langkah, proses, serta teknologi yang dibutuhkan buat menghasilkan gambar bulan berkualitas tinggi.
tidak jauh mempunyai perbedaan dengan fitur seperti Mode Potret, Pencahayaan Potret, Mode malam, Penghapus Ajaib, ataupun Face Unblur. Itu seluruh mempergunakan kesadaran komputasi buat menambah serta memberikan penyesuaian serta mengubah hal-hal yang tidak ada. Dalam kasus bulan, mudah bagi Samsung AI buat membikin ponsel dapat dilihat seperti sedang melakukan pengambilan foto yang luar biasa karena Samsung AI tahu seperti apa bulan itu. Alasan yang sama kadang kadang langit dapat dilihat terlalu biru ataupun rumput terlalu hijau. Mesin foto menerapkan apa yang diketahuinya pada apa yang dilihatnya buat meniru kamera kelas atas serta mengkompensasi kekurangan smartphone normal.
Perbedaannya di sini adalah bahwa walaupun algoritme pemotretan foto biasanya mengelompokkan gambar menjadi beberapa bagian serta menerapkan penyesuaian serta kontrol eksposur yang mempunyai perbedaan, Samsung juga mempergunakan bentuk sedikit pembuatan gambar AI di bulan dengan mencampurkan detail yang tidak pernah ada sebelumnya. sudah ada di data kamera semenjak awal, tetapi anda tidak akan mengetahuinya, karena detail bulan selalu dapat dilihat sama andaikata dilihat dari Bumi.

Samsung memberikan keterangan kamera S23 Ultra mempergunakan “mesin peningkatan detail AI berbasis pembelajaran yang mendalam dari Scene Optimizer buat secara jitu melenyapkan kebisingan yang tersisa serta lebih meningkatkan detail gambar.”
SAMSUNG
Apa yang akan dilakukan Apple?
Apple dikabarkan akan menambahkan lensa zoom periskop ke iPhone 15 Ultra buat pertama kalinya tahun ini, serta kontroversi ini pasti akan membebani cara Apple melatih AI-nya. Tetapi anda dapat yakin bahwa mesin komputasi akan melakukan cukup banyak pekerjaan berat di belakang layar seperti yang dilakukannya sekarang.
Inilah yang membikin kamera smartphone begitu hebat. tidak seperti kamera point-and-shoot, smartphone kita memiliki otak yang kuat yang dapat memberi bantuan kita melakukan pengambilan foto yang lebih baik serta membikin foto yang buruk dapat dilihat lebih baik. Itu dapat membikin foto malam dapat dilihat seperti diambil dalam pencahayaan yang baik serta mensimulasikan efek bokeh kamera dengan aperture ultra cepat.
serta itulah yang menjadikan mungkin Apple mendapatkan hasil luar biasa dari zoom 20X ataupun 30X dari kamera optik 6X. karena Apple sejauh ini menjauhi astrofotografi, saya ragu itu akan melakukan pengambilan sampel foto bulan beresolusi tinggi buat memberi bantuan iPhone 15 melakukan pengambilan foto yang lebih tajam, tetapi yakinlah Mesin Fotoniknya akan berada di atas. , mempertahankan detail serta meningkatkan kemampuan telefoto. serta berdasarkan apa yang kami dapatkan di iPhone 14 Pro, hasilnya pasti spektakuler.
Baik itu Samsung ataupun Apple, fotografi komputasi sudah menjadikan mungkin beberapa terobosan terbesar dalam beberapa tahun paling akhir, serta kami baru saja menggores permukaan dari apa yang dapat dilakukannya. seluruh ini sebenarnya tidak riil. serta andaikata ya, kita seluruh tidak akan terlalu terkesan dengan foto yang kita ambil dengan ponsel cerdas kita.