TikTok mengutarakan AS mengancam embargo ibarat kata tak melepaskan diri dari ByteDance

Joe Hindy / Otoritas Android
TL; DR
- TikTok mengutarakan pemerintah AS mengancam embargo ibarat kata tak melepaskan diri dari pemiliknya yang berbasis di China.
- aparat AS yakin aplikasi tersebut menyebabkan risiko keamanan nasional, yang dibantah oleh TikTok.
- Aplikasi tersebut telah dilarang di perangkat pemerintah di 30 negara bagian.
Perebutan kehadiran TikTok di AS terus berkecamuk. Dalam laporan paling anyar, CEO TikTok mengutarakan pemerintah AS mengancam embargo aplikasi secara nasional ibarat kata tak melepaskan diri dari ByteDance.
CEO TikTok Shou Zi Chew mengutarakan demikian Reuters Pada hari Rabu, “Pemerintahan Biden telah melakukan permintaan pemilik TikTok di China buat melepaskan saham mereka di aplikasi video viral ataupun menghadapi kemungkinan embargo AS.” Ini akan menandai pertama kalinya di bawah pemerintahan Biden bahwasannya permintaan semacam itu telah dibuat. Itu juga akan menjadikan langkah paling dramatis yang diambil oleh aparat serta anggota parlemen AS.
akan tetapi, ini bukan pertama kalinya terdapat ancaman embargo nasional. Mantan Presiden Donald Trump sebelumnya mencoba memberlakukan embargo pada tahun 2020. akan tetapi langkah tersebut kemudian diblokir oleh pengadilan AS.
Alasan penerapan embargo berasal dari membuat jadi khawatir bahwasannya data orang yang memakai AS dapat diteruskan ke pemerintah China. Ketakutan ini tak hanya terjadi di AS, karena negara lain, seperti Inggris, juga telah mengambil langkah buat melarang aplikasi tersebut dari perangkat pemerintah.
Menanggapi permintaan dari pemerintah AS, juru bicara TikTok Brooke Oberwetter mengutarakan: “ibarat kata tujuannya ialah buat memberi perlindungan keamanan nasional, divestasi tak menyelesaikan hambatan: perubahan kepemilikan tak akan memberlakukan pembatasan baru pada aliran data ataupun akses”. Kementerian luar negeri China juga menimpali dengan mengutarakan AS belum memberikan bukti bahwasannya TikTok mengancam keamanan nasional.
TikTok telah berjanji buat memberi perlindungan data orang yang memakai AS dari China dengan mengandalkan server Oracle domestik serta menerapkan protokol penanganan data lainnya. Itu juga tanpa gagal dalam jangka waktu dua tahun terakhir buat membuat jadi hilang hambatan privasi data sesudah upaya embargo pertama, menghabiskan lebih dari $ 1 miliar buat inisiatif yang disebut Proyek Texas.
akan tetapi, kata seorang mantan karyawan TikTok dari tim kepercayaan serta keamanan perusahaan Washington Post bahwasannya terdapat kekurangan yang signifikan dengan Proyek Texas. Karyawan tersebut melanjutkan dengan mengutarakan bahwasannya secara teori masih boleh jadi bagi China buat mengakses data orang yang memakai AS. Tetapi terdapat laporan bahwasannya karyawan tersebut meninggalkan TikTok beberapa bulan sebelum perusahaan menyelesaikan perencanaan Project Texas-nya.
Kedua ReutersChew diperkirakan akan mengungkapkan dengan Kongres AS minggu depan.