Mobil yang mengamati pengemudinya dapat mengajarkan kembali cara mengendarai kepada dunia
Dalam kebanyakan kasus, sistem pemantauan pengemudi mempergunakan satu atau lebih kamera infra merah di dasbor mobil, roda kemudi, atau kaca spion. Alih-alih mengalirkan gambar ke cloud seperti ponsel, mereka memproses gambar mempergunakan perangkat lunak di dalam mobil untuk melacak gerakan kepala, mata, atau tangan. Sistem ini sudah dilatih pada jutaan gambar orang nyata serta sintetik di belakang kemudi, kata pembuatnya, serta dapat menentukan apakah pengemudi menatap jalan di depan atau ponsel di pangkuan mereka.
Bergantung pada pembuat mobilnya, sistem yang mendeteksi bahwa pengemudi tak cukup mengamati saat mempergunakan fitur mengendarai auto dapat mem-flash peringatan, melakukan perubahan warna lampu interior di dasbor atau roda kemudi, membunyikan peringatan, mendengung roda kemudi , atau kombinasi dari semua taktik tersebut. jika pengemudi tak merespon, sistem akan memicu mobil untuk berhenti secara perlahan.
Gabi Zijderveld, kepala pemasaran Smart Eye, sebuah perusahaan Swedia yang menjual sistem pelacakan mata ke pemasok otomotif, menyebut pemantauan pengemudi di mobil saat ini “cukup sederhana”. Perusahaan mengatakan barang pemantauan pengemudinya terdapat di lebih dari 1 juta kendaraan di jalan serta akan ditampilkan dalam Polestar 3 listrik mewah Volvo yang akan datang. namun di waktu berikutnya, mobil yang dilengkapi dengan sistem pemantauan pengemudi tak mustahil dapat memperoleh capaian prestasi yang lebih bernuansa, kata Zijderveld.
Data mobil dapat dipakai untuk mengajarkan algoritme yang lebih canggih untuk mengenali saat seseorang, misalnya, menelusuri sistem infotainment mobil dengan bebas dari gangguan saat berkendara santuy di jalan raya empat jalur yang cerah atau mempunyai resiko mengutak-atik daftar putar saat dia menavigasi jalan-jalan kota di salju. Peringatan tak mustahil berbunyi, berkedip, atau berdengung di situasi paling akhir, tetapi tak di situasi sebelumnya.
saat seorang pengemudi mencoba untuk melakukan banyak tugas, peneliti yang mempelajari psikologi serta mekanisme mengendarai cenderung mengukur gangguannya berdasarkan apakah matanya sering kembali ke jalan, serta cukup lama, untuk menetapkan kembali arah ke mana mobil mereka serta kendaraan lain. , pengendara sepeda serta pejalan kaki berada di luar angkasa. Sistem pemantauan pengemudi tak mustahil pada akhirnya dapat menggabungkan informasi dari banyak sensor mobil untuk, misalnya, menentukan bahwa pengemudi tak memberikan perhatian yang cukup saat kendaraannya akan mengeras serta mengencangkan sabuk pengamannya.
pengemudi yang sudah mendapatkan diri mereka berada di sisi yang salah dari sistem pemantauan pengemudi yang terdapat tahu bahwa peringatan serta rengekan mereka bisa mengganggu serta kadang kadang menangis serigala. Insinyur otomotif yang memilih kapan sistem bersenandung atau beep serta bilamana diharuskan memperoleh capaian keseimbangan yang tak mudah.
Para ahli mengatakan bahwa kunci untuk menciptakan sistem pemantauan pengemudi yang hebat yaitu membikin perangkat lunak yang tak hanya memberi tahu pengemudi saat mereka melakukan kesalahan, tetapi juga mendukung perhatian mereka. “Ini tentang mengendarai secara defensif serta menghindari konflik sama sekali daripada menghindari kecelakaan saat kamu berada dalam konflik,” kata Greg Fitch, kepala penelitian keselamatan di Android Auto, aplikasi Google untuk kendaraan. Ini tak mustahil berarti membikin nada rendah tapi tinggi, bukan nada tinggi, saat menatap kamu menatap ke samping, saat kamu tak mustahil sedang mengawasi pejalan kaki. tak mustahil sistem tak mematikan Automatic Lane Keeping semuanya saat kamu mempergunakan setir untuk memeluk sisi jalur, melainkan berbagi kendali.