Pasar gelap ChatGPT di China mempunyai peningkatan pesat
“Sifat konteks tinggi dari bahasa Cina menciptakan hambatan dalam pemrosesan bahasa alami,” kata Thomas Qitong Cao, seorang kandidat doktor di Universitas Stanford yang mempelajari perilaku politik serta internet. “Tetapi kesenjangan antar bahasa telah menyempit secara signifikan di era model bahasa besar yang telah dilatih sebelumnya.”
Cao memberi keterangan tantangan pelatihan model AI berbahasa China menantang ukuran serta keunggulan kumpulan data, serta daya komputasi.
Perusahaan juga seharusnya bersaing dengan sensor pemerintah pada isu-isu yang diberikan anggapan sensitif. Platform media sosial di China sudah mempergunakan gabungan algoritme serta moderator manusia buat memantau konten serta melakukan penghapusan apa pun yang melanggar aturan pemerintah yang selalu berubah tentang apa yang boleh serta apa yang tak.
Perusahaan teknologi perlu memantau dengan cermat keluaran chatbots, tugas yang kemungkinan akan melibatkan pemakaian moderator manusia. “Kami cenderung melihat jenis penyensoran yang bergantung pada manusia ini, dikombinasikan dengan taktik lain seperti pemblokiran kata kunci, yang dipakai dalam chatbot yang menghadap publik,” kata Cao.
Investigasi dari Waktu menemukan bahwa OpenAI membayar orang yang melakukan pekerjaan Kenya kurang dari $2 per jam buat menjadikan ChatGPT kurang beracun.
namun, menurut Sheehan dari Carnegie Endowment, sifat chatbot, yang keluarannya tak selalu dapat diantisipasi atau dikendalikan oleh pembuatnya, menjadikan perusahaan pasti mengalami masalah.
“[There are] dua undang-undang AI publik yang masing-masing berfokuskan pada algoritme rekomendasi serta deepfake, yang menunjukkan bahwa pemerintah China memiliki prioritas paling tinggi dalam memantau konten yang dikonsumsi orang secara online,” kata Sheehan. buat menjadikan ChatGPT mereka sendiri buat mengalami masalah dengan administrasi dunia maya China.”
Platform teknologi China telah mulai menindak akses ke pasar gelap ChatGPT. Pada akhir Februari, WIRED menemukan bahwa kata kunci “ChatGPT” serta “OpenAI” telah dilarang di Taobao. Di WeChat, “ChatGPT Online” serta layanan serupa telah diganti namanya menjadikan nama yang terdengar netral seperti “AI Smart Chat”.
Perantara bergantung pada API (yang memberi pemrogram akses ke backend sistem ChatGPT) serta akun yang terdaftar secara massal. “Perantara ini memanfaatkan penerusan layanan ChatGPT kepada orang yang memakai yang tak memiliki akses langsung. Dalam proses ini saja, pihak-pihak yang terlibat akan melanggar syarat serta ketentuan ChatGPT serta merek dagang serta paten terkait lainnya yang berlaku,” kata Ivan Wang, seorang pengacara IP yang berbasis di New York.
Data yang menunjukkan kuantitas orang yang memakai ChatGPT di China yang sukses menemukan solusi buat pembatasan tak tersedia, tetapi proliferasi titik akses tersembunyi setidaknya memberikan beberapa kasus pemakaian buat AI Generatif.
Echo Liu, manajer produk teknologi, membayar 189 RMB ($27,50) buat akun OpenAI dengan ChatGPT Plus, layanan berlangganan perintis yang memberikan akses prioritas kepada orang yang memakai. “Saya sangat takjub dengan kemampuan ChatGPT buat menjelaskan bahasa yang rumit dalam bahasa yang sederhana,” ujarnya. Liu beralih ke ChatGPT Plus setelah mengalami keterlambatan respons saat berbicara dengan ChatGPT dalam bahasa Mandarin serta sekarang melakukan percobaan mempelajari kode melaluinya.
Sejumlah pemilik upaya kecil yang melakukan penjualan ke luar negeri telah mengintegrasikan ChatGPT ke dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
Tao Ye, pemilik layanan logistik mendunia bernama OL Warehouse, memberi tahu WIRED bahwa perusahaannya telah mulai mempergunakan ChatGPT dalam pertanyaan pelanggan berskala kecil. “Kami sedang bereksperimen dengan ChatGPT memposting pesan layanan pelanggan serta hasilnya bagus,” kata dia.
Rachel, yang menjalankan situs e-commerce kecil yang ditujukan buat audiens berbahasa Inggris serta hanya melakukan permintaan buat diteliti dengan nama depannya buat menghindari inspeksi resmi, memberi keterangan bahwa dia telah mempergunakan sistem tersebut buat membantu menulis draf. Di platform media sosial gaya hidup China RED, postingan Rachel yang membagikan cara mengintegrasikan ChatGPT ke e-niaga lintas batas memperoleh penerimaan lebih dari 2.000 gemar. Dia dahulu menyewa penulis lepas yang berbasis di India di situs microtasking Fiverr buat menulis posting blognya masing-masing seharga $20, tetapi sekarang dia memutuskan buat beralih sepenuhnya mempergunakan ChatGPT.
“Menulis deskripsi produk serta posting blog dalam bahasa Inggris yang baik sangat menyusahkan saya,” kata dia. “ChatGPT kini telah mempercepat proses registrasi serta komunikasi kami secara dramatis.”